Monggo disimak
Saksi hidup alien vs predator:
Ini Gan cerita buat anak cucu kita kelak. Persaingan super dahsyat antara manusia planet melawan manusia super, Messi vs Ronaldo. 2 pemain yang merajai dunia sepak bola dengan torehan gol-gol dan sederet prestasi yang dicapai oleh mereka. Silih berganti memenangkan ballon d'or, statistik gol yang luar biasa, golazo (gol cantik) yang mereka buat, drama el classico, wah banyak banget deh. Bayangin GanSis, two most talented players in one era! Nikmat Allah apalagi yang kau dustakan? . Kayaknya bakalan lama deh hal kayak gini buat terulang di era mendatang. So, advices from me, sering-sering nonton pertandingan mereka Gan! Mereka uda pada tua sekarang, so dont miss every single match of them walo liga BBVA tayang pada jam kelelawar! Jadilah saksi kehebatan mereka sampai detik terakhir!
Spoiler for Saksi mbah kebut-kebutan:
Naah ini dia GanSis legenda dari penunggang kuda peminum bensin, kakek Valentino Rossi. Buuanyaak banget drama yang dia buat di ajang ini yang bikin motoGP makin greget . Sebenernya banyak hal luar biasa yang doi buat, tapi gag bisa disebutin semua. Flashback dikit ya, masih inget doi juara pake motor Yamaha yang saat itu pabrikan Yamaha adalah pabrikan amburadul yang susah masuk persaingan. Doi patahkan anggapan kalo motoGP race adalah persaingan mesin, skill sama sekali tak menentukan. Tapi nyatanya? Pembuktian juara dengan Yamaha musim 2004! Terus rider sape lagi yang bisa berduel sengit sampai keluar lintasan kaya mbah Rossi ini, tapi justru menang? (Laguna Seca vs Stoner dan Rossi vs Marques di Assen). Ini cuma balapan GanSis. Mbah Rossi berhasil ngebuat ajang ini seseru dan semenegangkan layaknya kejar2an poin di bulutangkis! Lalu yang masih lumayan seger, inget seri terakhir musim 2015? Jalannya sepanjang musim begitu berliku, bahkan penentuan juara dunia ditentukan pada last race. Rossi start posisi paling belakang mati2an finish minimal tepat di belakang Hohe Hoheho (mission impossible) yang start dari posisi 1, nyatanya dengan sangat2 luar biasa doi finish posisi 4 sementara rival dikawal tanpa perlawanan rider laen *sorryfans* tetep di posisi 1. Waktu itu bener2 nguras emosi motoGP fans di seluruh dunia dan gimana ane bener-bener ngerasain, gelar "People's Champion" sangat-sangat pantas disandang mbah Rossi ini. Saluuut .
Spoiler for Underrated team Leicester:
Kalo ini mah uda sering dibahas lah ya. Si dongeng abad ini yang bakal kita ceritakan ke turunan kita, gimana tim kecil banget dengan skill pemain yang super standar, tapi tim ini berhasil digodok sedemikian rupa oleh Claudio Ranieri dan menjuarai Premier League Musim 2015-2016. Tim ini benar-benar bukan unggulan, tidak mengandalkan dana selangit seperti halnya Blackburn Rovers yang juga menjadi dongeng pada era 90-an, tak ada pemain bintang, yang ada hanyalah kekompakan dalam tim. Perlahan memenangkan pertandingan walau dengan skor yang tak begitu mencolok, memenangkan laga melawan tim sekelas Manchester City dan Liverpool. Lalu sukseslah tim ini mengunci gelar Premier League musim 2015-2016. Tapi semua itu nampaknya tak akan terulang di musim mendatang. So hal inilah yang benar-benar patut menjadi dongeng kan? .
Spoiler for Tonjok-tonjokan abad ini:
Hayaa.. masih seger nih di ingatan kita, bijimane promotor pada gembar-gemborin duel 2 orang ini dengan label "The Fight of The Century". Unbeatable "The Money" Floyd Mayweather Jr vs Manny "Pacman" Pacquiao. Duel ini berlangsung pada 2 Mei 2015 MGM Garden Arena Amerika Serikat. Laga ini adalah laga yang paling ditunggu karena mempertemukan si juara 5 kali di kelas berbeda (Mayweath) dengan si juara 8 kali di kelas berbeda juga (Manny). Para pecinta tinju di seluruh dunia menyaksikan laga yang sebenarnya jauh dari rate "full fighting" karena Mayweather lebih banyak bertahan. Pacquiaolah yang banyak melancarkan serangan jap dan punchnya, tapi nyatanya? Mayweather keluar sebagai pemenangnya. Penikmat tinju mungkin akan kesal dengan hasil ini, tapi para pengamat menilai hasil ini adalah hasil yang berdasar. Pacman mungkin lebih banyak melakukan pukulan, tapi pukulan Mayweatherlah yang lebih banyak menghasilkan poin. Tentang mengapa Mayweather lebih banyak bertahan, ya karena memang seperti itulah gaya tinju Orthodox yang ditunjukkan Mayweather. Pacman? People's Champ? Can be. Ceritaken aja ke anak kita kelak .
Spoiler for Doni Tata Rider Indonesia MotoGP:
Yap, anak bangsa pernah ikut serta dalam dunia MotoGP yang kala itu bernama MotoGP 250cc class, setingkat di bawah kelas paling bergengsi MotoGP. Doni Tata membela tim lokal Yamaha Pertamina Indonesia pada tahun 2008 dan kembali di kelas setingkat di bawah Moto GP dengan tim Federal Oil Gresini. Sebenarnya masih ada Rafid Topan Sucipto yang juga ikut serta dalam kelas Moto2, tapi sengaja TS kasi Doni Tata karena doilah yang pertama menjajaki MotoGP pada tahun 2008. Saat itu heboh sekali media Indonesia memberitakan kiprah Doni di MotoGP. Doni Tata merangkak dari bawah di kelas 125cc bersama tim Yamaha pada tahun 2005. Lalu pada tahun 2007 memasuki kelas 250cc dan pada saat inilah Doni berlaga penuh sebanyak 17 kali balapan yang sebelumnya hanya berlaga 2 kali di kelas 125cc karena mendapat wild card pada GP Sepang Malaysia. Sebanyak 17 kali kesempatan balap, Doni meraih poin sebanyak 1 hasil dari finish urutan 15 di GP China. Selebihnya Doni selalu finish di atas urutan 15. Tak apa kawan, you're the man!
Spoiler for Rio Haryanto GP F1:
Masih di ajang balap namun beda jumlah roda. Ada Rio Haryanto. Ceritaken pada anak cucu GanSis semua kalo putra bangsa pernah berlaga di ajang GP Formula 1, ajang paling bergengsi dunia balap mobil. Rio merasakan bagaimana doi kejar-kejaran bareng pebalap F1 sekelas Sebastian Vettel, Lewis Hamilton, Kimmi Jayanti *eh* Raikonen, dan pebalap papan atas lainnya. Banyak drama dibalik layar tentang bagaimana kerja keras Rio untuk tetap bisa kebut-kebutan di lintasan F1. Rio "mengemis" ke berbagai pihak dengan maksud penggalangan dana untuk memesan 1 buah seat di tim Manor Racing Team. Tim itu memberikan persyaratan berat, yaitu mematok harga 15 juta euro atau senilai 225 miliar kurs saat itu. Mulailah Rio bergerilya menggalang dana dari Presiden Joko Widodo, dari situs kitabisa.com, menemui Gubernur DKI Jakarta saat itu Pak Ahok, bahkan sampai Kemenpora. Pada akhirnya Rio dapat berlaga di ajang F1 walau belum merasakan podium. Hebat!
Spoiler for Indonesia raja ASEAN 2013:
Ceritakan pada cucu cicit GanSis kalau timnas kita pernah jadi raja Asia Tenggara pada kejuaraan AFF U-19 tahun 2013. Kala itu timnas kita yang dilatih oleh Indra Sjafri mengalahkan timnas Vietnam lewat drama adu penalti. Permainan timnas saat itu sungguh ciamik dan memanjakan mata, sampai-sampai kita bakal kaget. Bagaimana adik-adik kita saat itu bermain dengan umpan pendek khas tiki-taka Barca, hampir tak ada bola umpan panjang khas "Firman Utina". Efektif, memukau, menghibur. Sungguh kedalaman euforia saat itu, mengalahkan euforia sepakbola timnas sebelumnya pada tahun 2010. Katakan juga pada cucu cicit kalau timnas kita berhasil mengalahkan raksasa Asia lainnya macam Korea Selatan dan Uni Emirat Arab. Saat itu sungguh semua elemen masyarakat Indonesia sejenak melupakan masalah, kepenatan, status jabatan, apapun semua melebur jadi satu untuk mendukung timnas U-19 kita. Ingatlah nama-nama macam Ravi Murdianto, Evan Dimas, Maldini, Ilham Udin, dan kolega. Anak cucu kita harus tahu!
Spoiler for Digdaya tiki-taka Barcelona:
Saat era 80-an Belanda punya permainan total football, bertahan penuh menyerang penuh atau Catenaccio Italia, Jogobonito khas Brazil. Maka era saat ini yang patut diceritaken ke anak cucu kita kelak adalah kedigdayaan tiki-taka Barcelona. Ane fans Real Madrid nomer satu Gan, tapi gak memungkiri permainan Barca adalah yang terhebat saat ini. Permainan cantik, umpan cepat tepat, pressing tanpa ruang untuk lawan, goal keeper as eleventh player, sungguh strategi yang sangat mematikan saat ini. Walaupun filosofi ini telah digunakan Barca selama bertahun-tahun, nyatanya tim-tim lawan tetap tak kuasa membendung banjir gol Barca, bahkan Real Madrid. Penguasaan bola selalu di atas 50%, dengan pemain skill mumpuni yang merata di segala lini. Tapi setiap kejayaan pasti memiliki akhir. Kita tunggu saja ya, mhemhemheum *senyumiblis*. Hingga dominasi Barcelona berakhir, hal ini patut menjadi cerita sebelum tidur anak kita .
Itu dia GanSis sebagian kecil hal luar biasa yang dialami oleh kita generasi muda sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar